Thursday, December 6, 2012

Fw: jangan bilang lo ude kirim ke kantor....apa ude terbit lagi?


Sent from my BlackBerry®

From: "Irvin Avriano/ me'enx/Rian" <menyenxtrabalist@gmail.com>
Date: Fri, 7 Dec 2012 02:44:59 +0700
To: Donald Banjarnahor DBA<donaldbanjarnahor@yahoo.co.id>; Donald Banjarnahor<dbanjarnahor@gmail.com>; Donald Banjarnahor<dbanjarnahor@googlemail.com>
Subject: jangan bilang lo ude kirim ke kantor....apa ude terbit lagi?

Bagi-bagi Jabatan a la OJK

Donald Banjarnahor dan Irvin Avriano A.

Lambaian tangan Sarjito di atas panggung Penyerahan Surat Keputusan Pengangkatan Pejabat dan Pegawai Otoritas Jasa Keuangan pada Rabu (5/12) seakan menunjukkan keriaan dalam acara itu. Djoko Hendratto juga tak kalah lebar senyumnya, meskipun hanya dilanjutkan dengan gelengan kecil, seakan tak percaya dirinya ternyata diapresiasi puluhan orang.

Respon spontan dari dua pejabat baru direktur OJK itu dilakukan akibat riuhnya siul dan tepuk tangan rekan dan bawahannya di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) ketika menerima surat pengangkatan dari tangan Muliaman Darmansyah Hadad. Tentu saja, aksi sekian detik itu direspon dengan tepuk tangan yang semakin lantang dan panjang.


Dia dan tiga deret pejabat lain tak lepas dari senyum ke arah ratusan pegawai baru OJK yang juga tak dapat menahan bahagia, meskipun khusus hari itu mereka dipaksa berkostum putih-hitam untuk hadir di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan itu.

Meskipun tak seheboh Sarjito, senyum serupa juga melingkar di wajah Dumoly Freddy Pardede, Ngalim Sawega, Anis Baridwan, Abraham Bastari, Robinson Simbolon, dan M Noor Rachman yang diangkat sebagai deputi komisioner OJK, jabatan baru yang setara dengan eselon I.

Selain Ngalim, kelima orang itu sebelumnya menjabat kepala biro yang merupakan eselon II di Bapepam-LK. Tiga orang dari lingkungan Bank Indonesia (BI) juga diangkat sebagai deputi komisioner OJK yakni Lucky Fathul Azis Hadibrata, Harti Haryani, dan Sri Rahayu Widodo.

Lucky sebelumnya merupakan Kepala Perwakilan BI Bandung,sementara Harti adalah Direktur Eksekutif Keuangan Internal BI. Keduanya saat ini menduduki jabatan karir tertinggi di bank sentral, yakni G8.

Tak ketinggalan Mulabasa Hutabarat, Etty Retno Wulandari, dan Wahyu Hidayat. Selama ini, mereka menjabat sebagai eselon II Bapepam-LK, tetapi di OJK mereka mendapatkan kursi sebagai spesialis utama, jabatan baru yang juga selevel dengan eselon I.

Untuk jabatan spesialis utama, ada juga dua orang yang berasal dari BI yakni Christina Sani dan Satrio Wibowo. Keduanya saat ini memiliki jabatan Direktur di BI atau G7.

Selain itu, ada hampir 400 orang yang mendapatkan jabatan sebagai direktur dan spesialis madya (setara eselon II), kepala divisi (setara eselon III) dan kepala sub divisi (eselon IV). Sekitar 90% pegawai OJK saat ini berasal dari Bapepam-LK, sementara minoritas berasal dari BI dan sisanya akan menyusul tahun depan.

Kegembiraan memang wajar terekspresi dari para pejabat tersebut. Bila OJK tidak lahir, maka Bapepam-LK hanya memiliki satu orang eselon satu, yang tidak lain adalah ketua badan. Jumlah eselon II juga terbatas, hanya 11 kursi.

Selain jabatan yang naik akibat kehadiran OJK, gaji pegawai yang berasal dari Bapepam-LK juga meningkat berlipat-lipat. Menurut informasi yang Bisnis dapat dari internal, gaji lembaga anyar ini dipastikan minimal sama dengan Bank Indonesia.

Misalnya untuk jabatan deputi komisioner dan spesialis utama yang mendapatkan jumlah yang sama dengan jabatan asisten gubernur yang bergaji Rp99,67 juta per bulan pada 2013. Jabatan asisten gubernur merupakan jabatan baru di BI dengan golongan G9.

Selanjutnya, gaji direktur dan spesialis madya OJK akan disamakan dengan direktur eksekutif BI yang bergaji Rp83,06 juta. Adapun kepala divisi akan sama dengan direktur di BI yang bergaji Rp57,6 juta.

Berapa pendapatan Bapepam-LK ? Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15/2012 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil, gaji pokok tertinggi yaitu untuk PNS bergolongan IV-d hanya Rp4,6 juta. Gaji tersebut memang belum ditambah dengan berbagai tunjangan yang besarnya beragam.

Tunjangan terbesar adalah tunjangan khusus pembinaan keuangan negara (TKPKN) atau yang lebih dikenal sebagai remunerasi. TKPKN bagi eselon I berkisar antara Rp32,5 juta hingga Rp46,95 juta. Namun tidak mudah mendapatkan remunerasi secara maksimal, karena banyak faktor yang sangat mempengaruhi seperti kinerja dan kehadiran.

Bagaimana dengan pejabat yang berasal dari BI? tentunya persentase kenaikan tidak akan sebesar yang dirasakan oleh pegawai OJK eks-Bapepam-LK. Namun, bila pejabat tersebut naik golongan, tentu kenaikan signifikan pada pendapatan juga akan dirasakan oleh mereka.

Seorang sumber lain juga berbisik bahwa ada pejabat yang mengalami kenaikan gaji sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan pendapatannya di Bapepam-LK. Tentunya sah saja bagi pejabat dan pegawai eks Bapepam-LK untuk mendapatkan gaji tinggi di OJK.

Muliaman, Ketua Dewan Komisioner OJK, dalam pidatonya yang sempat menurunkan animo peserta acara, menjanjikan bahwa OJK dibentuk karena lembaga itu menunjukkan harapan baru dan memiliki kelebihan dibandingkan dengan lembaga lain atau lembaga yang dilebur ke dalamnya.

"Saya ingin hal ini dapat terwujud. Kalau tidak ada kelebihannya, hanya membuang-buang waktu saja."

Dia juga meyakinkan khalayak di acara itu bahwa pejabat dan staff yang diangkat pada hari yang sama tersebut merupakan orang terbaik pada posisinya. Belum lagi janjinya bahwa akan ada perbaikan dari sisi keterbukaan dan tata kelola (governance) yang diusung OJK.

Namun apakah kenaikan gaji berlipat juga otomatis dapat diimbangi dengan kinerja dan prestasi yang berlipat? Semoga.(dba/iaa)





Aslinya:

Bagi-bagi Jabatan Ala OJK

Donald Banjarnahor dan Irvin Avriano Arief.

Gemuruh suara membahana di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan. Tepuk tangan dan sorakan gembira dari ratusan pegawai Bapepam-LK mengawal penyerahan Surat Keputusan pengangkatan Pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rabu (5/12).

Bahkan Sarjito yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Biro Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam-LK sempat melambai kearah ratusan pegawai yang direspon dengan tepuk tangan yang semakin kencang. Keriuhan yang terjadi tidak kalah dibandingkan dengan penyerahan Piala Citra bagi aktor dan artis Indonesia terbaik.

Senyum sumringah melingkar di wajah Dumoly F. Pardede, Ngalim Sawega Anis Baridwan, Abraham Bastari, Robinson Simbolon, M. Noor Rachman yang diangkat sebagai Deputi Komisioner OJK, jabatan setara dengan eselon I. Selain Ngalim, mereka semua selama ini menjabat sebagai eselon II di Bapepam-LK

Dari Bank Indonesia (BI), juga ada dua orang yang diangkat sebagai Deputi Komisioner OJK, yakni Lucky Fathul dan Harti Haryani. Lucky merupakan Kepala Perwakilan BI Bandung,sementara Harti adalah Direktur Eksekutif Keuangan Internal BI.  Keduanya saat ini menduduki jabatan karir tertinggi di BI, yakni G8.

Kegembiraan juga meliputi Mulabasa Hutabarat, Etty Retno Wulandari, dan Wahyu Hidayat. Mereka selama ini menjabat sebagai eselon II Bapepam-LK, sementara di OJK mereka mendapatkan kursi sebagai Spesialis Utama, jabatan selevel dengan Eselon I.

Dalam jabatan Spesialis Utama ada dua orang yang berasal dari BI, yakni Christina Sani dan Satrio Wibowo. Keduanya saat ini memiliki jabatan Direktur di BI atau G7.

Selain itu, ada hampir 400 orang yang mendapatkan jabatan sebagai Direktur dan Spesialis Madya (setara eselon II), Kepala Divisi (setara eselon III) dan Kepala Sub Divisi (eselon IV). Sekitar 90% pegawai OJK saat ini berasal dari Bapepam-LK, sementara minoritas berasal dari BI.

Kegembiraan memang wajar terekspresi dari para pejabat tersebut. Bila OJK tidak lahir, maka Bapepam-LK hanya memiliki satu orang eselon satu, yang tidak lain adalah Ketua. Jumlah eselon II juga terbatas, hanya 16 kursi.

Selain jabatan yang naik akibat kehadiran OJK, gaji pegawai yang berasal dari Bapepam-LK juga meningkat berlipat-lipat. Menurut informasi yang Bisnis dapat dari internal OJK, gaji lembaga anyar ini dipastikan minimal sama dengan Bank Indonesia.

Misalnya untuk jabatan Deputi Komisioner dan Spesialis Utama mendapatkan sama dengan jabatan Asisten Gubernur yang bergaji Rp99,67 juta per bulan pada 2013. Jabatan Asisten Gubernur merupakan jabatan baru di BI dengan golongan G9.

Selanjutnya, gaji Direktur dan Spesialis Madya OJK akan disamakan dengan Direktur Eksekutif BI yang bergaji Rp83,06 juta. Adapun Kepala Divisi akan sama dengan Direktur di BI yang bergaji Rp57,6 juta.

Berapa pendapatan Bapepam-LK ? Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15/2012, gaji pokok tertinggi bagi PNS hanya Rp4,6 juta. Gaji tersebut ditambah dengan berbagai tunjangan yang besarnya beragam.

Tunjangan terbesar adalah tunjangan khusus pembinaan keuangan negara (TKPKN) atau yang lebih dikenal sebagai remunerasi. TKPKN bagi eselon I berkisar antara Rp32,5 juta hingga Rp46,95 juta. Namun tidak mudah mendapatkan remunerasi secara maksimal, karena banyak faktor yang sangat mempengaruhi, seperti kinerja dan kehadiran.

Bagaimana dengan pejabat yang berasal dari BI, tentunya persentase kenaikan tidak akan sebesar yang dirasakan oleh eks Bapepam-LK. Namun, bila pejabat tersebut naik golongan, tentu kenaikan signifikan pada pendapatan juga akan dirasakan oleh mereka.

Seorang pejabat OJK lain juga membisiki Bisnis, bahwa ada pejabat yang mengalami kenaikan gaji sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan pendapatan di Bapepam-LK.

Tentunya sah saja bagi pejabat dan pegawai eks Bapepam-LK untuk mendapatkan gaji tinggi di OJK. Namun apakah kenaikan gaji berlipat juga diimbangi dengan kinerja dan prestasi yang berlipat? (dba/iaa)

No comments:

Post a Comment